Sunday, October 6, 2013

6 GERAK KAPAL



PENGERTIAN 6 GERAK KAPAL


Swaying adalah pergerakan pergeseran kapal dari kiri ke kanan (stabilitas arah)


Surging adalah pergerakan lurus ke depan dan belakang dengan seimbang (stabilitas dalam gerak depan atau terbelakang)


Rolling adalah pergerakan perputaran kiri dan kanan pada center line ( stabilitas melintang )


Yawing adalah pergerakan memutar sisi bagian kapal agar dapat di kemudikan (stabilitas gerak samping )


Pitching adalah gerakan lengkungan kapal yang di akibatkan tekanan kebawah (stabilitas membujur)


Heaving adalah gerakan lurus / menekan ke atas dan ke bawah sesuai keadaan (stabilitas gerak posisional )





Saturday, April 20, 2013

KAPAL KERUK







Pengerukan adalah pekerjaan untuk memperdalam suatu perairan baik itu kolam pelabuhan, alur pelayaran, ataupun daerah lainnya, pekerjaan pengerukan terbagi atas 2 jenis yaitu capital dan maintenance.
B. Reklamasi adalah pekerjaan untuk menimbun suatu areal tertentu dengan material hasil kerukan (biasanya pasir laut) hingga ketinggian yang diinginkan.
1. Seperti kita lihat bahwa ada beerapa jenis kapakapal k l keruk antara lain yaitu :
a. Kapal Keruk Hopper / Trailing Suction Hopper Dredger adalah salah satu jenis kapal keruk yang digunakan untuk mengeruk material lepas (lunak) dengan cara dihisap, hasil kerukannya ditempatkan pada bak kapal dan dibuang langsung oleh kapal itu sendiri pada tempat yang ditentukan.
b. Kapal Keruk Bor / Cutter Suction Dredger adalah salah satu jenis kapal keruk yang digunakan untuk mengeruk material padat (keras) dengan cara dipotong dengan bor, Material yang dikeruk biasanya diisap oleh pompa pengisap sentrifugal kemudian hasil kerukannya dibuang melalui pipa-pipa pembuangan pada tempat yang ditentukan.
c. Kapal keruk Cangkram adalah salah satu jenis kapal keruk yang digunakan untuk mengeruk material padat (keras) dengan menggunakan cangkram, hasil kerukannya ditempatkan pada suatu bak lumpur (tongkang) kemudian dibuang pada tempat yang ditentukan.
Adapun factor-faktor yang menentukan untuk pemilihan kapal keruk dalam pekerjaan pengerukan diantaranya yaitu :
1. Lokasi yang akan dikeruk.
2. Data survey berupa lebar alur, kedalaman, jenis material yang akan dikeruk, dan jarak buang.
3. Target kedalaman yang diinginkan.
4. Kondisi Trafic disekitar lokasi.
Adapun factor-faktor yang menentukan untuk pemilihan kapal keruk dalam pekerjaan Reklamasi diantaranya yaitu :
1. Lokasi/areal yang akan direklamasi.
2. Jarak deposit material reklamasi dari area reklamasi.
3. Kondisi area yang akan direklamasi.
4. Luas area reklamasi.
5. System reklamasi hydrofild atau dryfild.


kapal tunda sungai ( tag boat river)



 TAG BOAT RIVER










Sungai, sebagai contoh salah satu perairan dalam, memiliki peranan yang sangat vital bagi kehidupan dan perekonomian masyarakat sekitarnya. Selain itu secara tidak langsung, sungai juga berperan penting bagi industri-industri yang ada di luar wilayah tersebut. Hal ini disebabkan, sungai tersebut berfungsi sebagai jalur transportasi pengiriman bahan bakar serta bahan baku untuk industri di beberapa wilayah. Untuk melakukan pengangkutan melalui sungai, umumnya digunakan kapal tongkang dan ditarik menggunakan kapal tunda. Penggunaan kapal tunda ini disebabkan karena sungai tidak dapat dilalui oleh kapal-kapal besar. Saat ini, kapal tunda yang banyak beroperasi di perairan sungai masih menggunakan kapal tunda konvensional, yaitu dengan sistem Convensional Towing-rope Tug Boat. Pada kenyataannya, penggunaan kapal tunda jenis ini masih menyisakan beberapa kendala. Diantaranya diakibatkan oleh kondisi perairan yang menyulitkan pengoperasian kapal tunda tersebut, terutama untuk daerah-daerah yang memiliki tikungan tajam dan berarus, serta di daerah yang cenderung terjadi pendangkalan sungai. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan kapal tunda jenis Pusher-barge atau yang sering disebut Push Boat. Berbeda dengan Tug Boat pada umumnya, Push Boat dioperasikan dengan cara mendorong tongkang dengan mengikatkan bagian belakang tongkang dengan bagian depan pada Push Boat (Pusher-barge Combination). Bila dibandingkan, Push Boat memiliki beberapa keuntungan, diantaranya (i) Push Boat dan tongkang terikat menjadi satu kesatuan sehingga lebih mudah dalam pergerakannya (maneuvering). (ii) Pergerakan tongkang dapat lebih terkendali di daerah berarus, karena tongkang bergerak sesuai pergerakan Push Boat. (iii) Lebih mudah dalam proses bongkar muat dan berlabuh. (iv) Memiliki sarat kapal yang lebih kecil. Dalam makalah ini, analisis perancangan Push Boat untuk Pusher-barge 6840 DWT untuk sungai di Kalimantan diuraikan. Perancangan kapal ini diawali dengan penentuan variables, parameters dan batasan-batasan (constraints) yang sesuai dengan kondisi perairan kapal tersebut beroperasi. Selanjutnya proses optimasi dilakukan untuk menentukan ukuran utama kapal yang optimal, dan fungsi obyektif dalam proses ini adalah meminimalkan biaya total pembangunan kapal.



Tugs sungai juga disebut sebagai towboats atau pushboats. Desain lambung mereka akan membuat operasi laut terbuka berbahaya. Tugs sungai biasanya tidak memiliki tambang kapal signifikan atau winch. Hulls mereka fitur depan datar atau busur untuk berbaris dengan buritan persegi panjang dari tongkang, sering dengan lutut mendorong besar.

Kapal Tunda/Tug Boat tersebut digunakan untuk menarik tongkang berisi batu-bara atau kayu (log) tebangan dari hulu Sungai Barito. Sesuai dengan kegunaannya, kapal tarik mempunyai kekuatan besar untuk membawa beban. Bisa juga digunakan untuk menarik lanting (rakit kayu), umunya lebih kecil dari pada kapal tarik untuk tongkang. Sebab menarik lanting diperlukan kapal-kapal tarik dengan jenis lain, menggunakan mesin diesel (kelotok) dengan haluan lebih lancip dan buritan tumpul gunanya supaya lebih mudah berputar dan tidak hanya menarik juga berfungsi mendorong.